Renungan Harian 1 Maret 2022

Renungan Harian Oleh Romo Petrus Tri Margana, Pr

Audio

BACAAN:

- 1 Petrus 1:10-16 - Para nabi telah bernubuat tentang kasih karunia bagimu. Sebab itu waspadalah dan taruhlah harapanmu sepenuhnya pada kasih karunia itu.

- Markus 10:28-31 - Sekalipun disertai penganiayaan, pada masa itu kalian akan menerima kembali seratus kali lipat, dan di masa mendatang menerima hidup kekal.


TEMA: Percaya pada JANJI Tuhan


Ibu/Bapak/Saudara/Saudari....

Hidup beriman adalah hidup yang didasari janji Tuhan. Kenapa orang beriman kepada Tuhan kalau tidak ada janji Tuhan untuk keselamatan? Bila tidak ada, orang pasti tidak akan percaya dan setia pada imannya. Justru karena janji yang dinyatakan oleh Tuhan itu orang mau dan bersedia melakukan segala-galanya demi yang diimani itu. 

Orang mau percaya atau beriman pasti karena ada yang dijanjikan oleh Tuhan. Orang mau berdoa dengan penuh ketekunan pasti karena ada janji yang diyakini. Orang mau bermatiraga dan dengan rela hati berderma bahkan hingga separo dari miliknya, karena janji Tuhan yang diyakininya. Orang mau melayani setiap hari dengan banyak pengorbanan yang dilakukan karena demi janji yang Tuhan nyatakan. Orang mau mengampuni yang bersalah, pasti dibalik itu ada keyakinan terhadap janji yang Tuhan nyatakan.


Janji paling utama, paling besar, paling pokok yang diyakini setiap orang beriman ialah bila setia kepada Tuhan untuk selamanya, pasti akan diselamatkan. Dalam bahasa sederhana, orang setia pada Tuhan karena janjiNya akan ganjaran di surga. Orang tau, mengerti, dan memahami, serta bisa menerima bahwa hidup harus disertai dengan perjuangan yang seringkali tidak mudah. Namun semua itu tidak menjadi persoalan mengingat semuanya tidak ada yang sia-sia. Keselamatan abadi dalam surga diyakini akan dialami bila tetap setia selamanya. Yakin akan hal itu, orang bisa membuat ungkapan-ungkapan:

Cinta adalah sumber kekaguman yang memberi inspirasi, yang membimbing kita dengan jalannya yang lurus menuju surga. Jika ada yang lalai diingatkan, karena surga terlalu luas untuk sendirian.

Berjalanlah dan terus berjalanlah dengan niat kebaikan, bersama orang-orang yang kau cintai, lalu sematkan dalam hati dan pikiranmu akan perjalanan hidupmu tentang surga yang akan kau gapai. Maka seberat, sepanjang, dan sebesar apapun halangan yang melintangi langkahmu, surga akan terbuka.


Ibu/Bapak/Saudara/Saudari....

Ungkapan-ungkapan itu merupakan cara orang mengungkapkan keyakinannya akan janji Tuhan tentang surga yang pasti akan digapai setiap orang yang percaya kepadanya. Menyadari akan hal itu, yang paling penting sesungguhnya adalah bagaimana kita mau berjuang dengan sungguh-sungguh dan janji Tuhan itu dinyatakan kepada kita. Memang semua tergantung pada kerahiman Tuhan. Namun demikian tetaplah dari pihak kita tetap harus berjuang agar dalam perjalanan peziarah di dunia, hidup kita berkenan kepadaNya. Tiga kata yang baik kita wujudkan secara nyata agar jalan kita menuju janji keselamatan, yakni:

PERTAMA: CINTA. Kita harus berjuang agar hidup kita benar-benar kita arahkan akan cinta kepada Tuhan dan cinta kepada sesama sebagaimana kita mencintai diri kita. Selama orang mewarnai hari-hari dengan cinta, hidup kita ada dalam rute yang benar menuju tujuan akhir yang dicita-citakan setiap orang, yakni keselamatan.

KEDUA: PENGAMPUNAN. Hidup kita ada dalam kebersamaan dengan orang lain. Sedangkan setiap orang bisa jatuh dalam kelemahannya. Dalam relasi dengan orang lain, sangat mungkin orang bisa berbuat kesalahan. Kepada kita masing-masing yang hidup kebersamaan, akan sangat indah jika kita semua memiliki sikap pengampunan. Dengan pengampunan akan membuat orang dapat bngkit dengan tidak merasa bersalah yang berkepanjangan.

KETIGA: PENGORBANAN. Janji keselamatan dari Tuhan harus diperjuangkan dengan segenap pengorbanan. Kita dapat berpikir secara sederhana, siapa yang mau berkorban lebih sungguh dan lebih banyak, pasti akan memperoleh yang lebih banyak. Kita pun harus rela sungguh berkorban, dan rela mengorbankan apa saja demi Tuhan. Jika Dia menghendaki pengorbanan nyawa kita, kita pun harus siap melakukannya. 


Ibu/Bapak/Saudara/Saudari....

Dalam bacaan Injil hari ini, mita mendengarkan salah satu dari janji Tuhan yang dinyatakan kepada murid-muridNya. Ketika Petrus menanyakan kepada Yesus upah apa yang akan diberikan kepada murid-murid yang sudah meninggalkan segalanya dan mengikuti Dia, maka Yesus menjawab: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapaknya, anak-anaknya atau ladangnya, 

orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal." Yesus menegaskan bahwa Ia akan memberi 100 kali lipat kembaliannya, serta hidup kekal pada waktunya.


Kepada kita masing-masing, marilah kita percayai sepenuhnya janji Tuhan. Tuhan selalu setia dan tidak pernah mengingkari janjiNya. Karena itu, marilah kita persembahkan yang terbaik bagiNya, maka kita percaya bahwa akan menepati janjiNya.


Salam kasih dan doa dari saya Rm P. Tri Margana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages