Renungan Harian 13 Februari 2022

Renungan harian oleh Romo Petrus Tri Margana, Pr

BACAAN:.

- Yeremia 17:5-8 - Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan.

- 1 Korintus 15: 12, 16-20 - Andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaanmu.

- Lukas 6:17, 20-26 - Berbahagialah hai kamu yang miskin, tetapi celakalah hai orang yang kaya.

Audio


TEMA: Bukan kepada manusia, melainkan Tuhan yang kamu ANDALKAN


Ibu/Bapak/Saudara/Saudari..

Ada orang-orang yang karena kelebihan/kehebatan/keberhasilan yang dimiliki menjadi sombong sikapnya kepada orang lain. Dalam sikapnya, seolah-olah hanya dia sendiri yang hebat atau bisa mencapai sesuatu, tanpa merasa perlu bantuan orang lain. Karena itu semua orang dipandang sebelah mata, bahkan diabaikannya.

Ada seorang ibu yang anaknya menjadi langganan juara satu dalam nilai rapat di kelasnya. Dalam percakapannya dengan ibu-ibu yang lain, kelihatan sekali bagaimana ia sombong dan menjelek-jelekan anak-anak lainnya. Ia mengatakan banyak orang tua tidak mampu mendidik anak-anaknya hingga anak-anak menjadi bodoh. Padahal anaknya sendiri pintar karena hampir semua mata pelajaran ia les-kan, bukan ia sendiri yang mengajari. 

Seorang bapak, pengurus gereja, diakui oleh umat aktif sekali dalam kegiatan menggereja. Satu hal yang kadang dirasa kurang mengenakkan, karena justru terlalu aktif, yang lain kadang malah dinilai pemalas. Ia selalu menyombongkan dirinya yang bisa rajin  melebihi yang lainnya.


Terlalu memamerkan kebaikan diri hingga menjadi sombong bukanlah sikap bijaksana. Harus hati-hati bagi semuanya sebagai peringatan bahwa kehebatan apapun yang tidak dipakai untuk kebaikan justru akan menghancurkan diri sendiri. Hal-hal duniawi itu hanya membantu bagi siapapun sejauh mengarahkan dan membawa orang lebih banyak berbuat baik bagi sesama. 

Orang memang  baik memiliki kekuatan, fisik yang kokoh. Tetapi itu bukan untuk menindas orang lain, bukan untuk menakut-nakuti sesama, dan untuk menggertak orang agar mengikuti perintahnya. Kekuatan itu indah bila semakin banyak orang terbantu: membantu orang-orang yang kesulitan mengangkat barang, kerja bakti di masyarakat mau memilih beban-beban yang berat karena yang lain tidak mampu,  membantu pengamanan sehingga yang lain merasa tenang, dll.  


Ibu/Bapak/Saudara/Saudari..

Orang diberi kemampuan berpikir yang lebih baik, bukan dimaksudkan untuk memamerkan kepintarannya pada yang lain dan menganggap semua orang lain bodoh. Justru dari apa yang dimiliki bagaimana membantu memikirkan kemajuan bagi keluarga, lingkungan atau masyarakat di sekitarnya, bagaimana teman-temannya yang lain bisa dibantu, dituntun agar ikut menjadi tau, berani dengan penuh kesabaran membimbing orang lain yang agak terbelakang dalam pemikiran, dll. 

Orang yang diberkati dengan kemampuan musik memang bisa juga mendatangkan berkat bagi dirinya. Dengan bermain musik, orang dapat memperoleh job yang menghasilkan uang. Semakin banyak orang memakai, semakin banyak pula kemungkinan penghasilannya. Namun demikian, perlu juga sikap kerelaan dalam pelayanan bila gereja membutuhkan. Syukur mau melatih kader-kader dalam gereja sehingga  banyak anak muda bisa turut melayani dengan mengiringi paduan suara/koor.


Orang yang beriman mendalam sadar bahwa kemampuan apapun dalam dirinya adalah anugerah Tuhan yang bisa dipakai untuk memberkati orang lain. Tuhan memberikan kemampuan, kekuatan, kecerdasan agar orang semakin memuliakan nama Tuhan melalui semuanya. Bila sadar akan hal itu, maka tidak akan ada kesombongan, atau memamerkan pada orang lain untuk maksud merendahkan. Justru orang akan lebih banyak memikirkan apa yang bisa dilakukan kemudian agar semakin banyak orang diberkati dan nama Tuhan semakin dimuliakan. Dalam kerendahan hati, orang yang memiliki banyak talenta akan sangat bermanfaat bagi hidup bersama dan untuk pengembangan orang lain. Dalam ketulusan dan kehendak untuk maju, kemampuan yang dimiliki bisa menjadi sumbangan bagi orang lain agar semakin berkembang.


Ibu/Bapak/Saudara/Saudari..

Dalam bacaan pertama hari ini, Yeremia menyampaikan nubuat Tuhan yang mengingatkan kepada umat-Nya agar tidak menyombongkan diri dengan mengandalkan hal-hal dunia. Kekuatan manusia tidak sepantasnya diandalkan sampai orang melupakan bahwa Tuhanlah sesungguhnya yang harus selalu diandalkan. Dalam KS dikatakan, "Beginilah firman TUHAN: “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia,

yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!" Hendaknya orang mengandalkan kekuatan Tuhan. Dalam Tuhan, orang akan berbuah lebat dalam hidupnya. "Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN,

yang menaruh harapannya pada TUHAN!  Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air,

yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air,

dan yang tidak mengalami datangnya panas terik,

yang daunnya tetap hijau,

yang tidak kuatir dalam tahun kering,

dan yang tidak berhenti menghasilkan buah."


Akhirnya bagi kita, marilah terus menyadari bahwa segala sesuatu dalam hidup kita dalam penyelenggaraan-Nya.  Semua yang terjadi pada kita hanya oleh karena kuasa Tuhan. Kita serahkan agar kuasa Tuhan yang terus bekerja pada kita.


Salam kasih dan doa dari saya Rm P. Tri Margana


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages